Para doktor di sebuah hospital di Calcutta, India, terpaksa melakukan pembedahan tersebut untuk menyelamatkan lelaki tersebut dari penderitaan.Pembedahan selama satu jam tersebut dilaporkan berjaya, tetapi laki-laki yang berkerja sebagai pengusaha tersebut dipastikan mengalami impotensi.
”Lelaki ini sudah sangat terlambat untuk mendapatkan pertolongan. Seharusnya dia mendapatkan pengubatan dalam waktu enam jam. Kalau tidak, dia boleh meninggal dunia. Selain itu, ia juga mengalami kerosakan penis,” ungkap Dr Avishek Mukherjee, seperti dikutip The Sun.
Lelaki yang namanya tidak diberitahu demi melindungi privasinya ini dilaporkan tidak memakn ubat Viagra. Para doktor merasa yakin kalau dia mengalami sejenis kelainan yang disebut priapism yang dipicu oleh gangguan dalam sistem saraf. Akibat gangguan ini, aliran darah akan sulit keluar dari penis.
”Selama ereksi, aliran darah akan berhenti,” kata Dr Mukherjee.
”Oleh sebab itu, jika ereksi terjadi lebih dari satu jam, aliran darah ke penis akan berkurang sehingga akan merosak organ tersebut. Jika aliran ini tetap terhambat untuk jangka waktu yang lama, penis bahkan boleh mengidap penyakit gangren,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar