Sponsors

Jumat, 29 Agustus 2014

Budidaya Buah Apel

Budidaya Buah ApelApel adalah jenis buah-buahan yang menghasilkan, Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika telah masak tetapi ada juga yang tetap berwarna hijau dan kuning  telah siap untuk di makan. Kulit buahnya agak lembek, Daging buahnya keras dan juga memiliki beberapa biji di dalam dagingnya.Rasanya yang manis yang di sukai kebanyakan orang, apel juga dapat digunakan untuk diet.


BUDIDAYA BUAH APEL

Yang pertama sekali di tanam buah apel tersebut di daerah Asia tengah, Dan kini apel telah berkembang di banyak daerah di dunia yang bersuhu udaranya lebih dingin. Apel adalah merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah asaia barat dengan iklim subtropis. Dan di negara indonesia telah di tanam semenjak tahun 1934 hingga saat sekarang ini.

Syarat Tumbuh

1.     Iklim

·         Curah hujan yang ideal adalah (1.000-2.600 mm/Tahun Dengan hari hujan 110-150 hari/tahun). Dalam setahun banyaknya bulan basah atau hujan adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi pada saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
·         Tanaman Apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara (50-60%) di setiap harinya. Terutama pada saat Pembungaan.
·         Suhu yang sesuai berkisar antara (16-27Derajat C).
·         Kelembaban udara yang di kehendaki atau di butuhkan tanaman Apel sekitar (75-85%).

Media Tanam

·         Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, Mempunyai lapisan Organik Yang tinggi, Dan Struktur tanahnya Remah dan Gembur, Mempunyai Aersi, Penyerapan Air, Juga Porositas baik. Sehingga pertukaran Oksigen dan pergerakan hara dan kemampuan penyimpanan airnya Optimal.
·         Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
·         Derajat keasaman tanah pH yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang di butuhkan adalah air yang tersedia.
·         Dalam pertumbuhanya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
·         Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, Sehingga apabila masih memungkinkan di buat terasering maka tanah masih layak di tanamkan.

Teknis Budidaya

1.      Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel di lakukan secara Vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari Induknya. Teknik perbanyakan generatif di lakukan dengan biji, Sedangkan perbanyakan Vegetatif di lakukan dengan Okulasi atau penempelan (Budding) Atau Sambungan (Grafting) dan Stek.
·         Persyaratan Benih
Syarat batang bawahmerupakan Apel liar, Perakaran luas dan kuat, Bentuk pohon kokoh, Mempunyai daya adaptasi yang tinggi, Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memiliki Sifat-sifat Unggul.
·         Penyiapan Benih
Penyiapan benih di lakukan dengan cara perbanyakan batang bawah di lakukan Langkah-langkah sebagai berikut yang di bawah ini :
a.       Anakan/ Siwilan 
ü  Ciri-ciri anakan yang diambil adalah setinggi 30 cm, diameter 0,5 cm, Dan kulit batang Kecoklatan.
ü  Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah di sekitar pohon, Kemudian anakan di cabut beserta Akar-akarnya secara berlahan-lahan dan Berhati-hati.
ü  Setelah anakan di cabut, anakan di rompes dan cabang-cabang di potong, kemudian di tanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.

b.      Rundukan (Layering)
Bibit hasil rundukan dapat di peroleh dengan dua cara yaitu :
·         Anakan pohon induk liar
Anakan yang agak panjang di rebahkan melekat tanah, Lalu cabang di jepit kayu dan di itmbin tanah. Penimbunan di lakukan Tiap-tiap mata dan apabila telah cukup kuat tunas dapat di pisahkan dengan cara memotong cabangnya.
·         Perundukan tempelan batang sawah
Dilakukan pada waktu tempelan di buka (2 Minggu) Yaitu dengan memotong  2/3 bagian penampang batang sawah. sekitar 2 cm diatas tempelan, dan bagian atas karatan di benamkan di dalam tanah lalu di tekuk lagi keatas. Kemudian pada tekukan di beri

penjepit kayu atau Bambu.
·         Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, di lakukan pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut di bawah keratan atau tekukan. Lalu bekas luka diolesi defolatan.
c.       Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm (Diameter seragam dan lurus), Sebelum di tanam bagian bawah stek di celupkan larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan Akar. Dan jarak penanaman (30 x 25 cm) Tiap bedengan di tanami dua baris, Dan stek siap diokulasi pada umur 5bulan, dan dia meter batang 1 cm dan perakaran cukup kuat.

TeknikPembibitan

a.       Penempelan.
·         Pilih batang bawah yang memenuhi syarat, yaitu yang telah berumur 5 bulan, dan diameter batang ± 1 cm dan kulit batangnya mudah di kelupas dari kayu.
·         Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulanya. caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5cm. (Matanya Di Tengah-tengah) Kemudian lapisan kayu di buang dengan hati-hati agar matanya tidak Rusak.
·         Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah setinggi ± 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang di sesuaikan dengan mata tempel, Dan lidah tersebut diungkit dari kayunya dan di potong setengahnya.
·         Masukkan mata tempel kedalam lidah batang bawah sehingga menempel dengan baik Terus ikat temempelan dengan pita plastik putih dengan seluruh bagian tempelan.
·         Setelah 2-3 Minggu, Ikatan tempelan dapat di buka dan semprot/kompres dengan (ZPT). Kemudian tempelan yang jadi mempunyai tanda mata tempel yang berwarna hijau segar dan melekat.
·          Pada okulasi yang jadi, Kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan posisi melintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian penampang. Tujuan untuk Mengkonsentrasiakan pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata Tunas.

b.      Penyambungan
1.      Batang atas (Entres) berupa cabang (Pucuk cabang lateral).
2.      Batang bawah di potong pada ketinggian 20 cm dari leher akar.
3.      Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah dengan panjang 2-5 cm.
4.      Cabang entres di potong sepanjang 15 cm (3 mata) Dan dauny di buang, Kemudian pangkal batang atas di iris berbentuk baji. Dan panjang irisan sama dengan panjang belahan batang bawah. 
5.      Btang atas di sisipkan kedalam batang bawah, Sehingga kambium keduanya dapat bertemu.
6.      Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
7.      Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik, Kemudian setelah berumur 2-3 minggu kerudung plastik dapat di buka untuk melihat keberhasilan sambungan.

PemeliharaanPembibitan

Pemeliharaan batang bawah meliputi :
a.       Pemupukan
Pemupukan di lakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP Masing-masing 5 gram per tanaman (Di sebar mengelilingi) di sekitar tanaman.
b.      Penyingan
Waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.
c.       Pengiran
1 Minggu sekali (Apabila tidak Hujan).
d.      Pemberantasan Hama dan Penyakit
Di semprotkan pestisida 2 kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan, Fungisida yang di pergunakan adalah (Antracol atau Dithane). Sedangkan insektisida adalah (Supracide atau Decis). Bersama dengan ini Dapat pula di berikan Pupuk daun, Dan di tambah perekat (Agristic).

PemindahanBibit

Bibit okulasi grafting atau (Penempelan dan sambungan) dapat di pindahkan ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi. Di Potong-potong hingga 80-100 cm dan daun di rompes.

PengolahanMedia Tanam

a.       Persiapan
Persiapan yang di perlukan adalah Persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Dan tujuan untuk mengetahui jenis tanaman, Kemiringn tanah, Kedaan tanah, Menentukan kebutuhan tenaga kerja, Bahan peralatan, Dan biaya yang di butuhkan/perlukan.
b.      Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara menyangkul tanah sekaligus membersihkan Sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
c.       Pembentukan Bedengan
Pada tanaman Apel bedeng hampir tidak di perlukan, Tetapi hanya peninggian alu penanaman.
d.      Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah, Pengapuran hanya di lakukan apabila pH Tanah kurang dari 6.
e.       Pemupukan
Pupuk yang di berikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak (20 gram) per lubang tanam yang di campur merata dengan tanah, Setelah itu di biarkan selama 2 Minggu.

TeknikPenanaman

a.       Penentuan Pola Tanam
Tanaman apel dapat di tanam secara monokultur maupun intercroping, Intercroping hanya dapat di lakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun sebelum 2 tahun. Tetapi pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat di lakukan dengan tanaman yang berhabitat rendah, Seperti : Cabai, Bawang Dan yang lainya. Tanaman apel tidak dapat di tnam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban Tinggi, Sirkulasi Udara kurang, Sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas manalagi dan Prices Moble adalah 3-3,5 x 3,5 m, Sedangkan untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2,5-3 m.

b.      Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanm antara (50 x 50 x 50 cm) Sampai (1 x 1 x 1 m). Tanah atas dan tanah bawah di pisahkan, Masing-masing di campur pupuk kandang Kurang lebih 20 kg, Kemudian tanah di biarkan selama 2 minggu, Dan menjelang tanam tanah galian di kembalikan sesuai dengan asal mulanya.


c.       Cara Penanaman
Penanaman apel di lakukan baik pada musim hujan atau kemarau (Di sawah) untuk lahan tegal dianjurkan pada musim hujan. Nah berikut di bawah ini cara menanam bibit apel adalah :
1.      Masukkan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.
2.      Masukkan bibit di tengah lubang sambil diatar perakaranya agar menyebar.
3.      Masukkan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan di tambah tanah galian lubang tersebut.
4.      Apabila semu tanh telah masuk, Kemudian tanah di tekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar agar bibit tertanam kuat dan lurus. Dan untuk menahan angin, Bibit dapat di tanam pada ajir dengan ikatan longgar.

PemeliharaanTanaman

1.      Penjarangan Dan Penyulaman
 Penjarangan tanaman tidak di lakukan. Sedangkan penyulaman di lakukan pada tanaman yang mati atau di matikan karena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman barumenggantikan tanaman yang lama. Penyulaman sebaiknya di lakukan pada musim hujan.
2.      Penyiangan
 Penyiangan hanya di lakukan di sekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yng dinggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang di tanami apel dengan jarak tanam yang rapat sehingga Rumput-rumput tidak dapat tumbuh.
3.      Pembubunan
Penyiangan yang biasanya di ikuti dengan pembubunan tanah, Pembubunan di maksutkan untuk meninggikan kembali tanah di sekitar tanaman agar tidaaak tergenang air dan juga untuk menggemburkn tanah. Pembubunan biasanya di lakukan setelah Panen atau bersamaan dengan pemupukan.
4.      Perempalan/Pemangkasan
Bagian yang perlu di pangkas adalah bibit yang baru di tanam setinggi 80 cm, Tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, Tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, Knop yang tidak subur, Cabang yng berpenyakit, Dan tidak produktif. Cabang yang menyulitkan bulan sampai di dapat bentuk yang di inginkan 4-5 tahun.
5.      Pemupukan
Musim hujan/ Tanah sawah. Bersamaan rompes daun.


Panen

1.      Ciri-ciri Dan Umur Panen
Pada umumnya buah apel dapat di panen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar. Dan tergantung pada varietas dan iklim. Rome beauty dapat di petik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Dapat di panen pada umur 141 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi pada musim hujan dan tempat yang lebih tinggi, Umur buah lebih panjang.

Pemanenan yang paling baik di lakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (Ripening), Yaitu tingkat di mana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah di panen. Ciri masak fisiologis Buah apel adalah : Ukuran buah terlihat maksimal, Aroma buah mulai terasa, Dan warna buah tampak cerah segar dan apabila di tekan terasa (Kres).
2.      Cara Panen
Pemetikan apel di lakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempk untuk setiap kebun.

PascaPanen

1.      Pengumpulan
Setelah di petik, Buah apel di kumpulkan pada tempat yng teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang sehingga di dapatkan apel yang tinggi kualitas juga kuantitasnya. Penggumpulan di lakukan dengan Hati-hati kalau bisa jangan di tumpuk dan di lempar-lemparkan. Kemudian di bawa dengan keranjang di gudang untuk di seleksi.

2.      Penyortiran dan penggolongan
Penyortiran di lakukan untuk memisahkan antara buah yang baik dan bebas dari penyakit dengan buah yang jelek atau buah yang berpenyakit. Agar penyakit tidak tertular keseluruhan buah yang di panen yang dapat menurunan mutu produ. Penggolongan di lakukan untuk mengklasifikasikan produk berdasarkan jenis variets, Ukuran dan kualitas buah.

3.      Penyimpanan
Pada dasarnya buah apel dapat di simpan lebih lama di banding dengan buah-buahan yang lain, Misalnya, Rome beauty 21-28 hari (Umur petik 113-120 hari) Atau 7-14 hari (Umur petik 127-141 hari).Untuk penyimpanan lebih lama (4-7 bulan) Haruslah di simpan pada suhu minus 6-0 deajat C dengan precooling 2,2 derajat C.

4.      Pengemasan Dan Transportasi

Kemasan yang di gunakan adalah kardus dengan ukuran (48 x 33 x 37 cm) Dengan berat 35 kg buah apel. Dasar dan diatas susunan apel perlu di beri potongan kertas dan di susun miring (Tangkaisejajar panjang kotak).Kemudian dasar kotak di isi 3-3 atau 2-2 atau juga berselang 3-2 saling menutup ruang antar buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar